Thursday, December 9, 2010

Membedah Pesawat Antariksa SpaceX Dragon

SpaceX baru saja sukses meluncurkan pesawat luar angkasa milik swasta pertama di dunia, dengan peluncuran pesawat luar angkasa Dragon yang ditenagai oleh Roket Falcon 9.

SpaceX sendiri didirikan pada 2002 oleh pengusaha internet asal Afrika Selatan, Elon Musk. Kabarnya, sejak SpaceX berdiri, perusahaan itu telah membelanjakan dana sebesar $600 juta (sekitar Rp 5,4 triliun) untuk pengembangan pesawat antariksa Dragon dan roket Falcon.

Roket Falcon 9 besutan SpaceX memiliki tinggi sekitar 55 meters (180 feet) dan lebar 3.6 meter (12 feet).
Sementara, pesawat luar angkasa Dragon terdiri dari kapsul dan tempat barang (trunk), yang panjang totalnya sekitar 6 meter (20 feet) serta kabin interior yang lebar maksimalnya sekitar 3 meter (10 feet).

Di bagian atas kapsul Dragon terdapat penutup (nose cap), yang akan terlepas setelah Dragon meninggalkan atmosfer bumi.
Kapsul Dragon dirancang untuk bisa memuat kargo maupun awak pesawat berjumlah hingga tujuh orang astronot.

Bagian kapsul mampu memiliki volume 7 meter kubik. Bagian luarnya dilengkapi dengan bagian thruster untuk bermanuver.
Infografik Pesawat Luar Angkasa Dragon milik SpaceX

Sementara bagian tempat barang (trunk) yang terletak di bawah kapsul, bisa memuat kubik kargo tambahan dengan volume hingga 14 meter  kubik. Di bagian luar trunk ini, terdapat dua panel surya yang akan menyuplai energi bagi pesawat luar angkasa ini.

menurut Space.com, kapsul antariksa ini dinamai Dragon sesuai dengan judul sebuah lagu 'Puff the Magic Dragon' yang dinyanyikan oleh grup musik Peter, Paul and Mary.

Sebab, saat itu banyak kritik yang menilai proyek SpaceX adalah sesuatu hal yang tak mungkin. Adapun roket besutan SpaceX, dinamai Falcon sesuai dengan pesawat luar angkasa fiksi milik karakter Hans Solo di film "Star Wars".

NASA akan memanfaatkan pesawat luar angkasa Dragon untuk mengangkut muatan kargo mereka ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. SpaceX direncanakan bakal menerbangkan setidaknya 12 misi penerbangan untuk memasok kebutuhan NASA ke stasiun luar angkasa hingga tahun 2016.

No comments:

Post a Comment