Showing posts with label Hobi. Show all posts
Showing posts with label Hobi. Show all posts

Sunday, June 5, 2011

Komik "Semua Bisa Diatur"

Berikut ini adalah komik pendek terbaru saya yang dimuat di harian Jawa Pos. Ini adalah karya ke 5 saya yang pernah muncul di harian tersebut.

Awalnya komik ini saya beri judul "Disaster for Sale" yang intinya, bahwa berbagai bencana dan kekisruhan yang terjadi di negara tercinta Indonesia selama ini adalah skenario yang sengaja dibuat oleh suatu sindikat rahasia demi memenuhi keinginan orang-orang / kelompok tertentu. Semua itu karena satu hal: keserakahan.

Terima kasih kepada Jawa Pos yang telah menyediakan halaman untuk komik (sehingga dapur saya tetap ngebul), walaupun tidak selalu tersedia setiap hari.

Jawa Pos Senin, 16 Mei 2011

Jawa Pos Selasa, 24 Mei 2011

Jawa Pos Kamis, 26 Mei 2011

Jawa Pos Sabtu, 4 Juni 2011

Karya-karya saya terdahulu bisa Anda lihat di sini dan di sini. (mp2)

Friday, May 20, 2011

16 Fakta Unik Dari Komik Super Hero Indonesia Era 70-80an


Yang unik dari komik-komik era 70-80an tersebut (belakangan banyak yang menyebut komik jadul) adalah :
  1. Ukuran komik tidak lebih dari setengah halaman A4.
  2. Setiap halaman komik hanya terdiri dari 2 panel. Pembagian menjadi 3 panel sangat jarang dilakukan.
  3. Untuk menekan kenaikan harga komik sebagai dampak kenaikan harga kertas, penerbit melakukan improvisasi jumlah halaman komik. Mula-mula 1 jilid berisi 64 halaman, kemudian menyusut jadi 48 halaman.
  4. Banyaknya titipan pesan singkat yang muncul di halaman komik. Pesan tersebut ada yang ditulis oleh komikusnya, ada juga oleh teman/ kerabat/ penggemar komikus bersangkutan.
  5. Setiap komikus bebas menampilkan tokoh-tokoh karya komikus lain. Ini bisa jadi karena waktu itu belum ada klausul hak cipta untuk setiap tokoh yang dibuat, sehingga komikus manapun boleh menampilkan tokoh super hero ciptaan komikus lain dalam karyanya. Namun demikian, mereka masih punya etika, dengan cara menulis catatan kecil sebagai permintaan ijin untuk menggunakan tokoh ciptaan rekan sesama komikus. Kondisi ini tidak berlaku bagi Hasmi –Wid NS dan sebaliknya, karena mungkin mereka telah bersepakat secara lisan (karena kedekatan hubungan mereka) tanpa harus menulis pesan di komiknya.
  6. Saking tidak populernya hak cipta, Hasmi pernah menampilkan sejumlah super hero barat dalam komiknya yang berjudul Bentrok Jago-jago Dunia. Mereka adalah Hulk, Super Girl, Cyclops, Silver Surfer, Mighty Thor, Daredevil, Iron Man dan Hawk Man! Namun mereka bukan super hero asli, melainkan robot ciptaan Ghazul (musuh bebuyutan Gundala) yang berkolaborasi dengan Roh Setan (musuh bebuyutan Godam). Langkah ini kemudian diikuti oleh beberapa komikus lainnya, seperti Kus Bramiana (Labah-labah Merah: Brutal I - III), Banu (Untara: Mereka Tak Berdosa), Nono GM (Tira: Perang).
  7. Meski dalam komik Godam Wid NS tidak pernah muncul super hero barat, tapi ia menampilkannya dalam kartu kuartet. Mereka adalah Batman, Iron Man, Hawk Man dan The Flash.
  8. Gundala dan Godam adalah super hero yang paling laris diundang untuk menjadi tokoh tamu dalam karya komikus lain.
  9. Tokoh fantasi nonIndonesia yang sering tampil dalam serial Gundala dan Godam adalah Sun Go Kong.
  10. Hasmi menciptakan tokoh Nemo yang merupakan personifikasi dirinya sendiri dalam komik karyanya. Nemo digambarkan sebagai sosok seniman yang konyol, sok tahu dan penakut tapi pura-pura berani. Dalam kesehariannya, Hasmi juga kerap dipanggil Nemo.
  11. Sebagaimana halnya Hasmi, Wid NS juga menampilkan tokoh Noor Slamet yang merupakan personifikasi dirinya sendiri dalam komik karyanya. Kebalikan dari Nemo, Noor Slamet digambarkan sebagai sosok yang lugu dan bersahaja.
  12. Nemo dan Noor Slamet pertama kali muncul dalam serial Gundala berjudul Bentrok Jago-jago Dunia. Mereka didandani seperti Gundala (Nemo) dan Godam (Noor Slamet) untuk memancing penjahat.
  13. Gundala adalah satu-satunya tokoh komik super hero yang pernah diangkat ke layar lebar.
  14. Super hero ciptaan Hasmi yang tidak pernah muncul dalam komik Godam adalah Kalong. Wid NS menampilkan Kalong hanya dalam kartu kuartet super hero yang dibuatnya.
  15. Dalam setiap karyanya Wid NS dan Hasmi selalu menyebut Studio Savicap Jogja sebagai wadah mereka berkarya. Savicap adalah singkatan dari Sagitarius, Virgo dan Capricorn. Sebelumnya mereka memakai nama studio Pentas Astana. Mula-mula Studio Savicap beranggotakan Hasmi, Wid NS dan Cancer (pencipta tokoh Kawa Hijau). Pencantuman nama Studio Savicap kemudian diikuti oleh komikus Jogja lainnya, seperti Nono GM (pencipta tokoh Tira, Tora dan Boga), Banu dan Nurmi.
  16. Banuarli Ambardi (Banu, pencipta tokoh Herbintang dan Untara) dan Nurmi Ambardi (Nurmi, pencipta tokoh Bantala) adalah kakak beradik yang sama-sama menekuni komik super hero. (jink)

Super Hero Indonesia Belum (dan Tidak Akan) Terlupakan


Menanggapi artikel Super Hero Indonesia (yang Terlupakan?), yang aslinya berjudul Super Hero Indonesia yang Terlupakan, saya mencoba menelusuri lebih jauh keberadaan para super hero tersebut di berbagai situs/ blog serta berita/ artikel yang pernah ditampilkan di berbagai media.

Jika yang dimaksud terlupakan di sini adalah tak ada seorangpun yang membicarakannya, mengulasnya atau bahkan membaca komik-komiknya, anggapan tersebut tidaklah benar.

Hasmi
Mereka (para super hero itu) nyatanya masih melekat kuat dalam ingatan para penggemarnya yang notabene sudah berusia di atas 40 an. Berbagai forum digelar sebagai ajang bernostalgia, baik oleh kalangan penggemar maupun akademis. Salah satunya, pada tahun 2009 lalu saya diundang oleh sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya untuk menjadi pembicara pada even yang mereka selenggarakan. Topiknya waktu itu adalah mengenai perkembangan dunia komik di Indonesia. Sebagai tamu kehormatan, Harya Suraminata atau lebih dikenal dengan Hasmi, yang tak lain adalah kreator Gundala Putera Petir, Maza si Penakluk, Sembrani, Jin Kartubi, Pangeran Mlaar, Kalong, dan Merpati. Dalam forum tersebut Hasmi menuturkan suka dukanya semasa aktif menggarap komik-komik super hero ciptaannya yang pernah mengalami masa kejayaan di era 70 -80 an dan kemudian tenggelam akibat serbuan komik-komik impor, khususnya dari Jepang.

Wid NS (alm.)
Hasmi diketahui bersahabat erat dengan Wid NS (alm) yang merupakan kreator Dahana, Godam dan Aquanus. Persahabatan mereka tidak hanya terlihat dalam kehidupan sehari-hari, tapi juga ditunjukkan dalam komik-komik karya mereka. Hasmi kerap memasukkan Godam dan Aquanus dalam komik serial Gundalanya dan sebaliknya, Wid NS pun biasa mengundang Gundala, Maza, Sembrani dan Merpati sebagai tokoh tamu dalam serial Godam karyanya. Bahkan, ada komik karya mereka yang berjudul sama: Panik.

Bagaimana dengan komik-komiknya saat ini? Tampaknya antusiasme penggemar terhadap komik-komik lama tersebut demikian luar biasanya, sehingga sejak 5 tahun terakhir ini sangat sulit mencari komik-komik bekas di pasar loak. Kebanyakan telah tersimpan rapi di rak-rak para kolektor. Kalaupun ada yang menjual, harganya bisa berlipat-lipat dari harga semula.

Melihat kondisi tersebut, beberapa penggemar berat Gundala maupun Godam berupaya menerbitkan ulang komik-komik super hero legendaris tersebut. Oleh karena naskah asli sudah “punah”, maka master yang digunakan adalah men-scan komik-komik yang kondisinya dinilai masih bagus kemudian memperbaikinya dengan Photoshop. Bahkan ada salah satu penggemar Gundala yang telah menciptakan font khusus untuk komik cetak ulang Gundala yang dibuat berdasarkan tulisan tangan Hasmi!


Daftar Serial Gundala :
Gundala Putra Petir (1969)
Perhitungan Di Planet Covox (1969)
Dokumen Candi Hantu (1969)
Operasi Goa Siluman (1969)
The Trouble (1969)
Tantangan Buat Gundala (1969)
Panik (1970)
Kunci Petaka (1970)
Godam vs Gundala (1971)
Bentrok Jago-jago Dunia (1971)
Gundala Jatuh Cinta (1972)
Bernafas dalam Lumpur (1973)
Gundala Cuci Nama (1974)
1.000 Pendekar (1974)
Dr Jaka dan Ki Wilawuk (1975)
Gundala Sampai Ajal (1976)
Pangkalan Pemunah Bumi (1977)
Pengantin Buat Gundala (1977)
Bulan Madu di Planet Kuning (1978)
Lembah Tanah Kudus (1979)
Gundala Sang Senapati (1979)
Istana Pelari (1980)
Surat dari Akherat (1982)

Akan halnya Godam, sebuah penerbit di Jogja (Metha Studio) menggandeng Sungging, anak kandung Wid NS, untuk menghidupkan kembali tokoh Godam melalui sebuah komik trilogi Godam Reborn. Godam Reborn 1 terbit tahun 2006 dan hingga saat ini sudah mencapai logi kedua (Godam Reborn 2: Jodoh Buat Awang – 2008) dan tak lama lagi logi ketiga yang berjudul Godam vs Godam bakal diluncurkan. Jika pada logi ke 2 Godam hanya muncul sekilas, dalam logi ketiga Godam versi klasik akan bertarung melawan Godam baru (yang diidentikkan dengan Godam Reborn). Metha menjadwalkan, Godam Reborn 3 ini terbit pertengahan 2011. (lihat preview Godam Reborn 3)

Daftar Serial Godam :
Memburu Doktor Setan (1969)
Godam Gadungan (1969)
Godam vs Kaum Teroris (1969)
Mencari Jejak Mayat (1970)
Godam dengan Raksasa Colosy (1970)
Robot Penakluk (1972)
Mata Sinar X (1973)
Bocah Atlantis (1975)
Black Magic (1975)
Panik (1976)
Sang Kolektor (1978)
GAS (1978)
Bregota (1979) Edisi khusus ulang tahun ke-10 (full color)
Tirani Biru di Negeri Godam (1980)
Setan (1980)

Aquanus : Benua Ketujuh
Di samping menerbitkan Godam Reborn, tahun 2007 lalu Metha Studio juga telah menerbitkan Aquanus, bekerja sama dengan Neo Paradigm Studio Surabaya. Seperti halnya Godam Reborn, desain kostum Aquanus dalam komik yang diberi judul Benua Ketujuh ini berbeda dengan versi klasiknya. Perubahan desain (revamp) sengaja dilakukan dengan harapan bisa menarik penggemar baru. Sebenarnya, komik Aquanus ini direncanakan trilogi, namun tampaknya hal itu akan mengalami kendala. Hal ini karena anggota Neo Paradigm Studio bukanlah seniman komik murni. Mereka adalah penggemar komik dari berbagai profesi (ada dosen, arsitek, dan dokter hewan) yang mempunyai bakat menggambar atau menulis cerita yang tentunya mempunyai kesibukan masing-masing sesuai profesinya.

Jika populer di kalangan penggemar berusia di atas 40 tahunan, apakah super hero Indonesia tidak dikenal oleh kalangan muda? Tidak juga. Beberapa karya seniman muda, baik gambar, action figure maupun paper craft, dengan versi mereka, di bawah ini menunjukkan kalau super hero Indonesia, khususnya yang melegenda seperti Gundala dan Godam juga mendapat tempat tersendiri di hati mereka.

 
 
 

Ditambah dengan bermunculannya situs-situs/ blog yang secara khusus mengulas super hero Indonesia, maka saya semakin yakin kalau toko-tokoh fantasi itu tidak pernah terlupakan, meski telah bertahun-tahun lelap dalam tidur panjangnya.

Beberapa situs/ blog yang menyediakan informasi atau sekedar menampilkan super hero Indonesia :
dan masih banyak lagi.

Beberapa situs/ blog yang menawarkan (jual) komik super hero Indonesia :
dan masih banyak lagi.

Selain Gundala dan Godam, Labah-labah Merah pun mempunyai banyak penggemar fanatik waktu itu. Pengarangnya, Kus Bramiana, komikus Bandung yang mengadopsi total tokoh Spider-Man rekaan Stan Lee ini tak kalah produktifnya dengan Hasmi maupun Wid NS. Dalam aksinya Labah-labah Merah kerap didampingi oleh Labah-labah Mirah (istrinya) dan Macan Kumbang serta Dewi Bulan (kekasih Macan Kumbang). Yang membuat Kus Bramiana agak berbeda dari komikus lainnya adalah bahwa ia kerap menyediakan ruang khusus untuk berinteraksi dengan penggemarnya, baik dengan cara menampilkan surat dari penggemar, membuat kuis maupun tutorial membuat komik. Tak jarang, pihak penerbitnya juga menyisipkan stiker Labah-labah Merah sebagai bonus.

Daftar Serial Labah-labah Merah:
Asal-usul Labah-labah Merah
5 Jari Syetan
Tujuh Labah-labah Merah
Manusia 3 Dimensi
Hantu Neraka
Operasi Narkotik
Siluman Kelelawar
Hercules
Manusia Kadal
Terdampar di Atlantis
Memburu Iblis Peminum Darah
Tarantula
Brutal
Terdampar ke Negeri Siluman (Brutal II)
Operasi Halilintar (Brutal III)
Serigala Betina
Wallaroo
Topeng Syetan
Dalam Cengkeraman Maut (Topeng Syetan II)
Glaar
Ghroaar

Ini daftar super hero Indonesia beserta nama pengarang dan domisilinya yang pernah meramaikan dunia komik Indonesia era 60-80an :
Sri Asih (RA Kosasih/Jakarta)
Sri Dewi (RA Kosasih/Jakarta)
Putri Bintang (Djoni Lukman alias Johnlo)
Garuda Putih (Djoni Lukman alias Johnlo)
Kapten Kilat (Djoni Lukman alias Johnlo)
Dahana (Wid NS/Jogja)
Godam (Wid NS/Jogja)
Aquanus (Wid NS/Jogja)
Maza (Hasmi/Jogja)
Jin Kartubi (Hasmi/Jogja)
Gundala (Hasmi/Jogja)
Pangeran Mlaar (Hasmi/Jogja)
Kalong (Hasmi/Jogja)
Sembrani (Hasmi/Jogja)
Merpati (Hasmi/Jogja)
Labah-labah Merah (Kus Br/Bandung)
Labah-labah Mirah (Kus Br/Bandung)
Macan Kumbang (Kus Br/Bandung)
Dewi Bulan (Kus Br/Bandung)
Tira (Nono GM/Jogja)
Tora (Nono GM/Jogja)
Boga (Nono GM/Jogja)
Kapten Mar (Mar/Bandung?)
Kapten Halilintar (Jan Mintaraga/Jakarta)
Virgo (Jan Mintaraga/Jakarta)
Kapten Bayangan (Adams/Bandung?)
Kawa Hijau (Cancer/Jogja)
Nusantara (Mater/Bandung)
Herbintang (Banu/Jogja)
Untara (Banu/Jogja)
Bantala (Nurmi/Jogja)
Kapten Dev (Djoni Andrean/Semarang)
Bayu (Djoni Andrean/Semarang)
Laba-laba Maut/ Lamaut (Djoni Andrean/Semarang)
Walet Merah (Djoni Andrean/Semarang)
Rado (Ricky NS/Solo)
Cobra (Ricky NS/Solo)
Gina (Gerdi WK/Bandung)
Santini (Gerdi WK/Bandung)
Panther (Badra/Bandung)

Lihat juga :

Gambar Cover Komik Godam

Berikut ini adalah beberapa gambar cover komik Godam karya Wid NS yang terbit sejak tahun 1960 - 1980an. Seperti halnya Gundala, dalam komik-komik ini ada beberapa judul yang sama, tapi berbeda gambar covernya. Hal ini biasa terjadi pada komik Indonesia waktu itu, di mana satu judul komik bisa terdiri dari berjilid-jilid dan (mungkin) untuk variasi dibuat gambar yang berbeda. Atau bisa juga komik tersebut dicetak ulang dan (lagi-lagi mungkin) karena masternya rusak/ hilang, maka komikus bersangkutan diminta untuk membuat lagi gambar covernya.